Kampar,Metronasional- Tim kukerta Bangun Kampung Universitas Riau pada hari Rabu, 16 Agustus 2023 telah melaksanakan kegiatan sosialisasi dan demontrasi dalam pemanfaatan sampah daun bamboo menjadi salah satu dekomphoser pembuatan pupuk organik. Kegiatan dilaksanakan di Gedung Serbaguna Desa Ganting Damai yang di hadiri oelh seluruh kelompok tani wanita (KWT) yang ada di desa Ganting Damai.
Tim mahasiswa kukerta Bangun Kampung UNRI 2023 berada di bawah bimbingan Putri Rahayuningtyas, S. Pd., M.Pd. dengan 9 mahasiswa bimbingan Samiarjo (Agribisnis), Ramadhan (Agribisnis), M. Adriansyah (Agribisnis), Nur Anisa (Agribismis), Nurhumairah (Agribisnis), Fadya Nurwasis Nastiti (Agribisnis), Ainun Syafitri ( Agribisnis), Arla Tri Yulian (Hubungan Internasional), dan Syahrani ( Teknik Kimia)
kegiatan sosialisasi ini dilakukan sebagai salah satu terobosan inovatif yang bisa dikembangkan oleh wanita tani yang berada di Desa Ganting Damai, yaitu dengan memanfaatkan daun bambu yang selama ini sering menjadi limbah yang tidak terpakai. Daun bambu merupakan salah satu sumber daya alam yang melimpah di wilayah Desa Ganting Damai. Namun, selama ini banyak sampah daun bambu kering yang belum dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu tim kukerta UNRI dengan sasaran pengembangan yaitu klompok wanita tani di desa ini mengambil langkah bisa mengembangkan EMB sebagai dekomposer pupuk organik.
Demonstrasi mencakup sosialisasi mengenai efektivitas mikroorganisme bambu (EMB) dan cara memanfaatkan daun bambu sebagai bahan baku utama. EMB ini memiliki komposisi mikroorganisme yang berharga, termasuk Saccharomyces cerevisiae, Lactobacillus sp, dan Aspergillus sp, yang memiliki peran penting dalam mengurai sampah organik dan meningkatkan kesuburan tanah
Selain itu, untuk memaksimalkan manfaat daun bambu, tim mahasiswa juga memberikan informasi tentang kandungan nutrisi dalam daun bambu, seperti kalium, fosfor, dan kapang Aspergillus, yang dapat memberikan kontribusi positif bagi pertanian.. Dengan menggunakan EMB ini, biaya operasional yang dikeluarkan untuk pembuatan pupuk organik lebih kecil dibandingkan dengan metode konvensional.
Tim kukerta Bangun Kampung UNRI 2023 juga mengemukakan bahwasanya daftar bahan dan alat yang mudah ditemukan oleh masyarakat desa, seperti ember plastik, botol kaca, botol plastik bekas minuman, toples, karung, saringan, dan corong plastik. Sedangkan bahan utama adalah daun bambu kering yang biasanya terabaikan, nasi, gula merah/molases, dan air.
Ketua tim kukerta, Samiarjo (Agribisnis), menyatakan, "Terobosan ini bukan hanya akan mengurangi limbah daun bambu yang tidak termanfaatkan, tetapi juga akan meningkatkan produktivitas pertanian di Desa Ganting Damai. Para petani diharapkan dapat memanfaatkan pupuk organik berbasis EMB ini untuk menyuburkan tanah dan meningkatkan hasil panen."
Selama demonstrasi, ketua Kelompok Tani Dusun Sukun aktif berinteraksi dengan tim mahasiswa dan mengajukan pertanyaan penting terkait proses pembuatan pupuk organik ini, termasuk berapa lama prosesnya hingga bisa digunakan dan bagaimana proses keberlanjutannya. Interaksi ini menunjukkan antusiasme dan minat yang tinggi dari masyarakat desa untuk menerapkan inovasi ini dalam kegiatan pertanian mereka.
Dengan adanya kegiatan ini tim kukerta UNRI berharap dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Desa Ganting Damai, dengan mengurangi limbah, meningkatkan produktivitas pertanian, dan menciptakan solusi berkelanjutan untuk pengelolaan sumber daya alam yang lebih efisien. Inovasi yang dilakukan Damai bisa menjadi contoh positif dalam upaya pelestarian lingkungan serta peningkatan kesejahteraan petani. Semoga terobosan ini dapat diadopsi oleh daerah lain guna mengurangi limbah organik dan meningkatkan keberlanjutan pertanian lokal.